Kamis, 03 Desember 2009

Gunung Bromo dan Gunung Penanjakan, Malang, Jawa Timur

Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur yang banyak dikunjungi tidak hanya oleh wisatawan lokal tetapi juga banyak yang berasal dari manca negara. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif dan karena pemandangannya yang khas.

Sejarah dan Letak :

Gunung Bromo berasal dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuno yang berarti Brahma (salah seorang Dewa Utama Hindu). Gunung Bromo berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang tepatnya terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semerudi timur kota Malang, Jawa Timur.

Gunung Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Selama abad ke-20, gunung Bromo meletus sebanyak tiga kali, dengan jarak waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.

Budaya :

Bagi suku Tengger yang merupakan penduduk Bromo, Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Oleh karena itu  dalam setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini diadakan di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Suhu :

Suhu Gunung Bromo sangant dingin, mencapai 10 derajat bahkan sampai 0 derajat Celsius saat menjelang pagi. 

Obyek Wisata :
  •  Matahari Terbit (dilihat melalui Gunung Penanjakan)
Sebagian besar wisatawan yang ingin mengunjungi Gunung Bromo pasti ingin menikmati pemandangan matahari terbit. Pemandangan matahari terbit dapat disaksikan dari puncak Gunung Penanjakan. Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan tersebut.  Hanya saja jalan menuju kaki Gunung Penanjakan itu harus melalui wilayah yang menyerupai gurun yang bisa menyebabkan orang tersesat. Dan jalan mendaki gunung-nya juga sempit dan banyak tikungan tajam. Untuk melaluinya, wisatawan dapat menyewa mobil hardtop yang banyak disewakan oleh masyarakat sekitar. Sesampainya di puncak gunung, banyak toko yang menyediakan kopi dan teh hangat, juga toko yang menyewakan pakaian hangat. Setelah melihat matahari terbit, wisatawan dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di sekitarnya.
  • Kawah dan Lautan Pasir Bromo
Setelah menyaksikan matahari terbit, para wisatawan dapat menuruni Gunung Penanjakan dan menuju Gunung Bromo. Untuk mencapai kaki Gunung Bromo harus dilalui dengan berjalan kaki atau menyewa kuda, tidak bisa menggunakan kendaraan bermotor, karena melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10km2.
Setelah mencapai kaki Gunung Bromo, para wisatawan harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk mencapai puncak Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Gunung Bromo, para wisatawan dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap dan jika melihat ke bawah tampak lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya.



0 comments:

Posting Komentar

 

© 3 Columns Newspaper Copyright by Travelling Information Website, Site For Travellling Review | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks